Bangkit. Pemikiran atas dasar logika.
Kau boleh berkta nyaman untuk 'hanya' duduk disudut rumah. Cukup memakan makanan yang kau sukai ataupun hanya sekedar menjalani hidup apa adanya. Meng-arus seperti kebanyakan. Mengikuti trandy zaman. Membeli setiap keluaran model elektro, ponsel terbaru. Berpola pikir untuk 'hanya' meng hasil kan uang, atau bahkan. Kau hanya ingin seperti ini, cukup seperti ini. Duduk termenung dikamar dengan jendela terbuka, memeluk kedua lutut dan berkata "biarlah seperti ini, cukup seperti ini, aku tak ingin berurusan dengan kehidupan ini, aku tak ingin tersakiti".
Sedangkan di luar sana.
Seharusnya kita tahu. Bahkan ada orang yang sanggup membiayai pendidikan berjuta orang lainya yang tidak mampu. Mereka mendirikan yayasan sosial kemasyarakatan terlebih selalu berpola pikir kedepan agar ia bisa bermakna. Mencoba membuat jlan baru. Tidak hanya sekedar mengikuti apa yang telah dilintasi banyak orang. Sebagian otang itu mau bersusah payah, memilih jalan yang kira- kira lebih baik. Walaupun tak mudah.
Disisi lain kita semua juga tahu.
Ada orang yang sangat luat biasa memasrahkan hidupnya. Hingga dengan rendah hati berkata 'ah sudah suratan' seperti itu kah yang diajarkan Rasulullah? Bahkan mereka sok tahu. Sok mendahului dan menghakimi bahwa itu adalah takdir tanpa mau memperjuangkannya.
Manjadda wajada
Ya, mereka tahu benar semboyan itu, dihafal, bahkan sampai luar kepala. Tetapi sayang, hati mereka (mungkin aku juga) belum mampu sepenuhnya memahami.
Hanya sebatas pemahaman atau sebatas arti dan pengertian ataupun definisi tak lbh dan tak kurang.
Aku sering bingung.
Bagaimana diluarsana ada begitu banyak orang yang sangat idealis, realistis, bersungguh2 mati2an berjuang untuk sebuah hal yang bernama mimpi dan harapan. Namun disisi lain. Kenapa banyak orang bodoh, tak mau berusaha -walaupun- hanya untuk sekedar membuat diri mereka menjadi pintar dan berilmu. Hanya suka berhura2 tanpa mau berjuang, hanya suka uang dan kenikmatan.
Sebenarnya ada apa dg penghuni dunia ini?
Mereka dibekali dengan banyak hal yang sama. Dengan 2 mata 2 tangan, otak dengan jumlah sel yang sama dan waktu yang juga tak beda (1 jam 60 menit) tetapi kenapa ada orang yang sangat cerdas namun ada yang bodohny g ketulungan. Terlebih kenapa ada orang yang sangat pengertian dan dalam waktu yang sama ada orang yang sangat egois.
Ada apa sebenarnya
Atika Anifarka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar